Tune, Ekstensi Chrome Baru Untuk Anda Yang Ingin Menangkis Haters
Internet memang tempatnya orang bebas untuk memberikan pendapat, tapi sebagian orang memanfaatkan kebebasan internet untuk melontarkan pendapat yang bagi sebagian orang dirasa kurang nyaman untuk dibaca. Bagi Anda yang ingin berinternet dengan lebih nyaman dan jauh dari komentar-komentar toxic yang mengganggu, Jigsaw baru saja merilis sebuah ekstensi untuk Google Chrome bernama Tune pada hari Selasa (12/03) lalu yang fungsinya adalah menyembunyikan komentar yang dianggap toxic oleh pengguna. Tune masih dalam versi percobaan namun sudah bisa Anda gunakan untuk OS Windows, Mac, Linux, dan Chrome.
Ingin buat website yang menarik dan profesional pastikan ke velocity developer
Manajer produk dari Jigsaw, C.J Adams mengatakan dalam sebuah online post bahwa Tune tidak dirancang untuk menangkis pelecehan yang dilakukan dengan mengirimkan pesan secara langsung atau menangkis semua hate speech yang ada di internet, melainkan sebuah eksperimen untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa ML (machine learning) bisa memberikan cara-cara baru untuk menciptakan lingkungan yang positif ketika orang-orang berdiskusi secara online. Tune hanya bisa menyaring komentar negatif berbahasa Inggris untuk saat ini dan hanya bisa digunakan untuk Facebook, Twitter, Youtube, Reddit, dan Disqus.
Tune merupakan proyek eksperimen yang menjadi bagian dari riset percakapan-AI dan bersifat open source sehingga siapa saja bisa melihat kode yang digunakan dan berkontribusi secara langsung melalui Github. Karena masih merupakan produk percobaan, Tune masih belum bisa bekerja dengan baik. Nampak komentar-komentar bernada toxic masih bisa muncul dan terbaca oleh pengguna ada juga komentar-komentar yang sebenarnya tidak bermasalah namun terindeks toxic oleh sistem algoritma Tunes.
Pengguna bisa memberikan masukan untuk perkembangan Tune dengan dua cara, yang pertama adalah dengan meng-klik opsi About >> Feedback di mana cara ini ID pengguna akan dimasukkan ke dalam laporan feedback. Atau cara yang kedua adalah dengan memberikan ide tentang bagaimana sebuah komentar mendapatkan skor (komentar yang diunggah akan dinilai oleh Tune dan mendapatkan skor tertentu sesuai tingkat toksisitasnya).
Meski terdengar ide yang bagus, tapi ternyata tidak sedikit yang meragukan keamanan dari Tune. Untuk membuat algoritma yang bisa mendeteksi komentar bernada toxin maka dibutuhkan data dalam jumlah yang cukup banyak. Pengguna tidak tahu data yang disimpan bisa digunakan untuk apa saja, siapa yang memiliki data tersebut, selain itu menyerahkan penyaringan komentar negatif kepada mesin dianggap sebagai perilaku yang menghilangkan kemampuan manusia untuk menentukan sendiri apa yang ingin ia serap mana yang ingin ia buang.
Beberapa berpendapat bahwa Tune akan memunculkan perdebatan mengenai kebebasan untuk berbicara. Namun menurut Doug Henschen, seorang analis di Constellation Research berpendapat bahwa Tune tidak bekerja dengan menghapus komentar yang ada di internet, ia hanya memberikan kontrol penuh kepada setiap pengguna yang memilih untuk tidak melihat jenis-jenis komentar tertentu. Para pendukung Tune yakin ekstensi ini masih akan terus berkembang dan berguna bagi kenyamanan seseorang dalam berinternet.