Google Masih Akan Merevisi Update Chromium Yang Kontroversial

Update Chromium
Update Chromium

Proposal update Chrome yang baru mendapatkan cukup banyak kritikan dari para pengguna maupun para developers terkait dengan fitur yang memblokir ekstensi dengan fungsi ad-blocking. Terkait dengan kritikan tersebut akhirnya Google pun memutuskan untuk merevisi proposal Chrome tersebut. Dalam sebuah update di Google Group, Chromium engineer, Devlin Cronin, menyatakan bahwa proposal tersebut masih dalam bentuk draft dan masih dalam tahap desain. DeclarativeNetRequest API masih dalam tahap pengembangan yang aktif dan perubahan yang akan menjadi bagian dari Manifest V3 belum ditentukan dengan pasti. Cronin juga menekankan bahwa pada tahap ini masukan dari para developers maupun pengguna adalah hal yang sangat penting dan pihaknya membuka lebar kesempatan bagi yang ingin memberikan masukan-masukan.

Ingin buat website yang menarik dan profesional pastikan ke velocity developer

Update Chrome yang baru memiliki fungsi untuk memblokir ekstensi-ekstensi yang berfungsi sebagai ad-blocker namun ternyata hal tersebut bisa berdampak pada ekstensi yang lain dari kategori yang berbeda. Meski begitu Andre Meyer yang merupakan engineer untuk Chromium menyatakan bahwa update ini tidak secara spesifik untuk memblokir ad-blocker melainkan didesain untuk membuat Chrome jadi lebih cepat, dan lebih aman, meski begitu konten blokir ini belum final dan masih bisa berubah.

Salah satu kritikan yang ditujukan pada proposal update ini adalah karena Google tidak ingin kehilangan sumber pendapatannya. Meski saat ini Google memang sudah memiliki sumber pendapatan yang lain selain dari iklan namun pendapatan dari iklan tentu bukan nilai yang kecil. Dengan banyaknya ekstensi untuk Chrome sebagai pemblokir iklan, hal ini dinilai bisa merugikan Google.

Update yang dilakukan Google untuk Chrome antara lain adalah mencari tahu perubahan apa yang bisa dilakukan pada Manifest V3 untuk meningkatkan performa dan juga keamanan. Sebelumnya, banyak ekstensi yang beresiko menggunakan kesempatan dari sebagian API pada Manifest V2 yang diperkenalkan pada tahun 2012.

Namun hal ini juga mendapatkan kritikan dari salah satu tim pengembang ekstensi Ghostery yang menyatakan bahwa Google berdalih mengatakan bahwa tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan performa dan keamanan tapi pada kenyataannya pengguna akan memiliki opsi yang terbatas untuk mencegah pihak-pihak tertentu untuk menginterupsi aktivitas online-nya dan untuk menyingkirkan konten yang tidak diinginkan. Tim Ghostery juga akan mempertimbangkan untuk mengajukan komplain anti-trust jika ternyata proposal tersebut direalisasikan. Menurutnya update tersebut adalah tindakan yang menyalahgunakan posisi Google sebagai pendominasi pasar.

Terlepas dari kritikan dan kontroversi yang mengitari update untuk Chrome saat ini, Google nampaknya masih bersedia untuk mendengarkan dan menerima masukan yang diberikan oleh para developers maupun pengguna karena update yang baru untuk Chrome masih belum diresmikan. Saat ini Chrome adalah web browser yang paling populer di dunia namun Chromium sendiri juga digunakan untuk browser-browser yang lain seperti Opera, Vivaldi, dan sebagainya sehingga perubahan yang terjadi pada Chromium akan terjadi pula pada banyak browser yang ada.