Google Bersih-Bersih Aplikasi Berbahaya di Playstore
Peneliti keamanan belum lama ini menemukan sejumlah aplikasi Android yang memaksa para penggunanya untuk mengklik iklan. Bahkan 22 aplikasi berbahaya yang ditemukan tersebut telah diunduh sebanyak 2 juta kali di Google Playstore. Malware yang terdapat di dalam aplikasi ini diketahui memiliki kemampuan beradaptasi dengan perangkat Android dan dapat berjalan di background sehingga menyebabkan daya baterai perangkat cepat habis.
Menurut laporan yang diperoleh dari perusahaan antivirus Sorphos, aplikasi Android berbahaya itu berisi malware Andr/Clickr-ad. Beruntung, Google telah menghapus aplikasi – aplikasi berbahaya tersebut dari Playstore sejak akhir tahun 2018 kemarin. Salah satu aplikasi yang diketahui berbahaya tersebut adalah sparkle flashlight. Aplikasi ini telah diunduh sebanyak 1 juta kali lebih.
Ingin buat website yang menarik dan profesional pastikan ke velocity developer
Selain menemukan aplikasi berbahaya di Android, Sophos juga menemukan sejumlah aplikasi berbahaya di iOS dari pengembang yang sama namun tidak memiliki malware. Berikut ini adalah beberapa aplikasi yang tertanam malware tersebut:
- Sparkle Flashlight
- Math Solver
- Snake Attack
- Talk A Trip
- ShapeSorter
- Join Up
- Magnifeye
- Space Rocket
- Zombie Killer
- Just Flashlight
- Neon Pong
- Table Soccer
- Box Stack
- Cliff Driver
- AK Blackjack
- Jelly Slice
- Color Tiles
- Roulette Mania
- Animal Match
- Hexablocks
- Hexafall
- PairZap
Google telah menghapus game dari Playstore setelah peneliti keamanan ESET menemukan aplikasi-aplikasi tersebut memasang malware di perangkat. Aplikasi abal-abal tersebut beberapa di antaranya sudah cukup populer. Para pengguna yang menjadi korban beranggapan bahwa aplikasi yang mereka download adalah permainan truck driving dan loading car. Namun sejauh ini masih belum diketahui apa tujuan malware tersebut.
Namun malware tersebut mempunyai akses penuh ke trafik jaringan perangkat. Jadi sangat mungkin malware tersebut mencuri informasi pribadi pengguna dari perangkat Android. Permainan – permainan palsu tersebut setelah ditelusuri juga berasal dari pengembang yang sama yaitu Luiz O Pinto. Pihak Google telah berhasil melacak domain penyebab malware tersebut di mana hasilnya merujuk pada developer bernama Mert Ozet di Istanbul. Namun Ozet sampai saat ini belum memberi respon.
Demi melindungi para penggunanya, Google sebenarnya cukup sering melakukan aksi bersih-bersih Playstore dari berbagai aplikasi berbahaya. Hal ini karena penjahat cyber senang memanfaatkan peluang untuk memudahkan aksinya, salah satunya adalah melalui aplikasi. Sebagai pengguna, Anda pun perlu lebih berhati-hati ketika ingin mengunduh aplikasi, khususnya aplikasi-aplikasi buatan developer yang tidak dikenal.
Sebenarnya aplikasi yang menyamar sebagai malware bukan kabar baru lagi. Setidaknya terdapat 3,2 juta aplikasi jahat berhasil ditemukan di Android sampai akhir kuartal ketiga tahun 2018 kemarin. Jumlah aplikasi jahat ini terus meningkat. Bagi pengguna yang sudah terlanjur menginstal salah satu aplikasi yang ada di dalam daftar tersebut, sebaiknya segera hapus aplikasi tersebut.