Inilah Nilai Data Pencurian Cyber yang Perlu Diketahui Dan Dampaknya
Walaupun kebanyakan masyarakat sudah pernah mendengar atau mungkin pernah menjadi korban kejahatan di dunia maya atau pencurian cyber seperti pencurian data diri dan identitas, belum banyak yang mengetahui berapa besar nilai informasi yang telah dicuri tersebut. Kaspersky Lab belum lama ini melakukan studi terbaru yang menunjukkan bahwa meskipun identitas digital seseorang dianggap tidak bernilai jika diuangkan, tetapi ini adalah aset penting bagi para penjahat cyber yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara.
Penelitian tersebut berhasil menemukan selera para pelaku tindakan kejahatan cyber yang mencuri data dari beberapa layanan populer, di antaranya adalah melalui akun sosial media dan akses jarak jauh ke laman game. Pengguna yang merasa tidak tahu mengenai berapa besar nilai data pribadinya membuat mereka melakukan pendekatan secara asal-asalan mengenai keamanan. Jadi para pencuri tersebut dapat mencuri data dengan mudah dan melakukan tindakan kejahatan lainnya.
Ingin buat website yang menarik dan profesional pastikan ke velocity developer
Data orang – orang yang berhasil dicuri akibat lemahnya kesadaran pengguna terhadap keamanan mungkin memiliki nilai jual yang tidak seberapa. Tetapi informasi ini bisa dimanfaatkan dalam berbagai cara. Hal itu nantinya akan menyebabkan masalah besar bagi orang yang kehilangan data karena dapat berakibat kehilangan reputasi, uang, atau dikejar oleh pembayaran hutang yang muncul atas nama individu padahal pemilik nama tersebut tidak pernah melakukannya atau dapat dicurigai melakukan tindakan kejahatan yang tidak pernah dilakukan akibat identitasnya dicuri.
Untuk mencari tahu nilai data pribadi yang diperoleh dari pencurian cyber , Kaspersky Lab telah meneliti pasar Dark Web. Mereka juga mencari tahu bagaimana data pribadi tersebut digunakan oleh pelaku kejahatan cyber. Para peneliti menemukan pelaku dapat menjual kehidupan digital korban secara lengkap dengan harga di bawah $ 50. Untuk identitas digital yang dijual antara lain adalah data dari akun sosial media yang berhasil dicuri, akses jarak jauh dari server, rincian perbankan, dan data dari layanan seperti Netflix, Uber, Spotify, dan web game yang menyimpan info mengenai kartu kredit.
Harga 1 akun yang diretas memiliki nilai yang lebih rendah di mana harga penjualannya sebagian besar $ 1 per akun. Pelaku bahkan menawarkan diskon jika pembelian dilakukan dalam jumlah yang banyak. Pencurian data seperti ini biasanya dilakukan dengan cara mengeksploitasi kerentanan keamanan dari software aplikasi atau melalui kampanye phising spear. Jika serangan tersebut berhasil, pelaku akan memperoleh kumpulan data yang berisi kombinasi alamat email dan password untuk layanan yang telah diretas. Mengingat banyak orang menggunakan password yang sama untuk sejumlah akun, maka mungkin saja pelaku menggunakan informasi ini sebagai upaya untuk mengakses akun di platform yang lain.
Untuk menghindari resiko pencurian cyber, ada beberapa langkah keamanan yang perlu diperhatikan oleh para pengguna internet. Supaya aman dari phising, selalu periksa alamat tautan dan pastikan email pengirim merupakan asli. Solusi keamanan yang handal juga akan memberikan peringatan bila pengguna akan mengunjungi laman web phising