Edge Chromium, Peramban Teranyar Microsoft yang Siap Bersaing dengan Chrome

Edge Chromium
Edge Chromium

Edge Chromium, Peramban Teranyar Microsoft yang Siap Bersaing dengan Chrome

Meski telah lama berkecimpung di dunia teknologi, Microsoft kadang kalah saing juga dari para kompetitor. Salah satu produk Microsoft yang baik dari segi popularitas dan jumlah pengguna merosot tajam adalah browser (peramban).

Anda yang sudah lama menggunakan komputer berbasis Windows pasti mengenal peramban andalan mereka yang bernama Internet Explorer. Browser tersebut pernah mencicipi masa kejayaan sebelum eksistensinya tergeser Chrome besutan Google. Setelah dua dekade berjalan, Internet Explorer lantas ‘dimatikan’ Microsoft pada 2015 dan digantikan peramban anyar, Microsoft Edge.

Sukseskah Microsoft dengan Edge?

Micosoft Edge yang hadir bersama peluncuran Windows 10 digadang-gadang menghadirkan layanan dan fitur lebih baik dibandingkan Internet Explorer. Sayangnya, dan lagi-lagi, Microsoft belum sanggup menyangingi Chrome, Opera, Firefox, maupun Safari. Mereka lantas melakukan rebranding terhadap Microsoft Edge dan memperkenalkan versi barunya yang sudah berbasis Chromium.

Pada akhir 2018, Joe Belfiore selaku Corporate Vice President Windows resmi mengumumkan rencana penggarapan Edge berbasis Chromium. Namun, bukan berarti pengembangan Microsoft Edge serta-merta dihentikan. Windows dalam hal ini hanya melakukan perubahan pada tampilan peramban supaya lebih stabil saat diakses.

Alasan Microsoft meninggalkan EdgeHTML

Mengapa Microsoft baru mengubah mesin render sekarang? Dengan jatuhnya Microsoft Edge dalam skala cukup besar, perusahaan tersebut akhirnya mengakui bila mereka tak bisa berkompetisi dengan Chrome yang masih mendominasi. Microsoft pun memutuskan mengganti EdgeHTML dengan Chromium untuk mengundang perhatian pasar, sekaligus memperbaiki peramban andalan mereka.

Keputusan tersebut telah dipertimbangkan Microsoft selama satu tahun. Hal ini tak terlelas dari feedback pengguna Windows 10 maupun pebisnis yang memakai Microsoft Edge. Selain itu, peralihan Microsoft ke Chromium juga dianggap menunjang dalam peningkatan kompabilitas website yang selama ini menjadi halangan. Jadi, Edge diharapkan dapat menyejajarkan posisi dengan Chrome.

Akan tersedia untuk versi Windows lama

Eksklusivitas Microsoft Edge yang hanya tersedia untuk Windows 10 ternyata sempat dikeluhkan sebuah perusahan asal Redmond. Microsoft mendengarnya, lalu memperhitungkan ketersediaan Edge berbasis Chromium di versi Windows lama seperti Windows 7 dan Windows 8. Peramban tersebut nantinya dapat diunduh pengguna yang komputernya masih memakai sistem operasi jadul. Kendati belum resmi mereka luncurkan, kemungkinan tersebut bisa membantu Edge naik di pasaran.

Tidak berhentu sampai di situ, Edge berbasis Chromium direncanakan bakal tersedia di sistem operasi lain, termasuk MacOS! Pasalnya, komputer dengan sistem operasi besutan Apple tersebut sering kali dipakai untuk mengembangkan hingga menguji situs. Kehadiran Edge dianggap bakal membantu para pengguna MacOS tanpa harus dual booting Windows seperti sebelumnya.

Walau masih dalam tahap pengembangan, Edge berbasis Chromium sudah bisa diunduh untuk PC atau laptop. Selamat menjajal peramban baru dari Microsoft!