Apakah Multi Cloud Sama Seperti Hybrid Cloud? Ini Dia Penjelasannya!

Multi Cloud
Multi Cloud

Kita mungkin sering mendengar istilah multi cloud. Tapi, apakah sebenarnya multi cloud sama dengan hybrid cloud?

Manfaat cloud computing bagi organisasi IT saat ini memang sudah semakin terasa. Namun seiring perkembangannya, sistem cloud computing sendiri menghadirkan banyak istilah yang mungkin masih asing bagi beberapa pengguna, seperti istilah cloud bursting, distributed cloud, hybrid cloud, dan multi cloud.

Dengan banyaknya pilihan aplikasi cloud computing tersebut, membuat organisasi IT pun harus berpikir kembali mengenai implementasi cloud computing yang tepat.

Ingin buat website yang menarik dan profesional pastikan ke velocity developer

Istilah multi cloud sendiri merujuk pada lebih dari satu layanan komputasi awan, yang didalamnya bisa saja berupa Platform as a Service atau Software as a Service. Tapi umumnya, layanan multi cloud sendiri lebih mengacu pada perpaduan lingkup Infrastructure as a Service, seperti Microsoft Azure dan AWS.

Selain itu, Multi Cloud adalah perpaduan layanan cloud yang terdapat di berbagai penyedia layanan. Tujuan strategi multi cloud itu sendiri adalah demi mencukupi kebutuhan workload secara spesifik. Dimana layanan-layanan tersebut tidak terkoneksi antara satu dengan yang lainnya.

Sementara hybrid cloud merupakan gabungan yang terjadi antara public cloud dan private cloud on premises yang berasal dari layanan pihak ketiga.

Menurut GM Open Stack, Red Hat, Radhesh Balakrishnan, menyatakan perbedaan antara hybrid cloud dengan multi cloud yang lebih sederhana, dimana multi cloud merupakan layanan yang cara pengelolaan dan implementasinya dilakukan secara menyeluruh. Sementara hybrid cloud sendiri lebih mengacu pada teknologi yang mendasari cloud computing.

Berbeda lagi dengan pendapat Kelly Begeny, sebagai Channel Manager DSM Technology Consultant yang menganggap bahwa hybrid cloud merupakan perpaduan antara private cloud dan public cloud sehingga para CIO bisa memindahkan dan mencocokkan workload ke dalam lingkungan cloud dengan tepat, sesuai kebutuhan teknologi maupun bisnis. Sementara itu, multi cloud sendiri adalah sebuah strategi yang didalamnya terdapat karakter multi vendor. Dalam hal ini, strategi dari layanan multi cloud bisa menjadi enabler untuk model strategi hybrid cloud.

Alasan Menggunakan Multi Cloud

Strategi multi cloud awalnya diaplikasikan karena organisasi atau perusahaan tak meyakini reliabilitas atau keandalan dari cloud itu sendiri. Multi cloud dianggap sebagai solusi untuk mencegah terjadinya downtime atau mencegah terjadinya data loss akibat beberapa komponen lokal yang ada di cloud tidak berfungsi. Selain itu, penggunaan multi cloud sendiri untuk menghindari terjadinya vendor lock in pada perusahaan.

Hal ini seiring dengan fakta yang diungkap Mary Meeker lewat event 2017 Internet Trends Reports. Dimana kekhawatiran CIO mengenai keamanan, terkait public cloud yang menurun, namun kemasygulan pemimpin TI pada vendor lock in sendiri justru meningkat.

Vendor lock in menjadi salah satu alasan kenapa harus mengadopsi strategi multi cloud,  namun adopsi tersebut juga harus didorong dengan teknis dan tujuan bisnis yang luas. Misalnya saja, tujuan bisnis yang diinginkan seperti ingin memakai layanan cloud lebih kompetitif lagi dilihat dari harganya atau ingin mencari keuntungan dari kapasitas, fitur, maupun kecepatan yang disediakan provider cloud yang ada di lokasi tertentu.