4 Aplikasi Yang Tutup Usia di Tahun 2018
Beberapa perusahan platform yang memutuskan untuk menutup dan mematikan layanan dan aplikasi mereka di tahun 2018 kemarin. Bahkan, beberapa aplikasi dan layanan sudah memiliki banyak massa. Namun begitu, mereka juga harus tersingkirkan, berganti nama hingga model bisnis. Nah, berikut ini daftar aplikasi yang harus tutup usia pada sepanjang tahun 2018.
Ingin buat website yang menarik dan profesional pastikan ke velocity developer
Path
Path menjadi aplikasi yang sempat populer di seluruh dunia pada empat atau lima tahun silam, tidak terkecuali indonesia. Namun, sepinya pengguna membuat induk perusahaan memutuskan untuk menghentikan dan menutup layanan Path pada 18 september silam.
Pada masa kejayaannya, Path bisa meraih penghasilan dari sistem berlangganan dan sticker langganan berbayar. Namun begitu, banyak penggunanya yang lebih memilih menggunakan layanan secara gratis dan tidak tertarik untuk berlangganan.
Kepopuleran Path memang tidak terlepas dari fitur yang dimilikinya, yakni berbagai momen,lokasi, status, musik yang diperdengarkan, buku yang dibaca hingga film yang ditonton. Bahkan, untuk menunjukan eksistensinya, Path
juga melengkapi dengan fitur coverstory. Fitur tersebut ditambahkan agar bisa bersaing dengan ig story dan snapchat.
Namun sejak tahun 2016, pamor Path semakin menurun dan banyak pengguna yang meninggalkannya. Kebanyakan dari mereka malah beralih ke instagram.
Google+
Pada bulan desember, Google mengumumkan keputusan yang besar dengan menutup aplikasi Google+. Selama ini Google+ memang dalam keadaan mati suri. Rencana penutupan Google+ sendiri akan dilakukan pada april 2019 mendatang.
Penutupan layanan ini dikarenakan adanya error berupa bug yang mengancam data 52,5 juta penggunanya. Di mana, bug tersebut dikabarkan bisa memberikan informasi profil, mulai dari nama, usia, pekerjaan hingga alamat
email pengguna.
Perusahan yang bermarkas di mountain view ini akhirnya memutuskan untuk mempercepat menutup layanan Google+ setelah diketahui sekitar 500 akun yang terekspos datanya oleh bug. Pada awal kemunculannya, Google+ digadang – gadang akan menyaingi popularitas Facebook. Namun, Google tidak memberikan perhatian khusus pada layanan yang satu ini.
Google Hangouts
Tidak hanya Google+ saja, Google juga memutuskan untuk merubah layanan Hangouts dengan layanan yang serupa bernama Hangouts Chat dan Hangouts Meet pada tahun 2019 ini. Perusahaan mengatakan akan memindahkan para pengguna Google Hangouts klasik pada layanan terbaru mereka.
Di mana saat ini layanan Hangouts Chat and Meet hanya bisa digunakan oleh pengguna Google suite. Menurut, rencana layanan ini akan dibuat gratis untuk seluruh pengguna Hangouts terdahulu.
Google Allo
Google Allo juga dikabarkan akan dihentikan layanannya oleh Google. Bahkan, kabar yang beredar Google sudah menghentikan investasi pada layanan pesan singkat Google Allo ini. Selama ini Allo dipindahkan pada Android
Messenger.
Para tim sedang mengubah fitur dan fungsi Allo menjadi aplikasi terbaru. Bahkan, dikabarkan aplikasi terbaru tersebut merupakan aplikasi rsc Google chat. Namun belum ada pernyataan resmi dari Google.