Jangan Salah Menafsirkan Harga Emas

Kalau kita melihat harga emas hanya dalam tempo yang sesaat, maka sering kali kita akan memberikan arti yang salah. Perilaku harga emas, tidak dapat dianalisis hanya dengan data sesaat. Perilaku harga emas harus dianalisa dalam jangka panjang, bertahun-tahun.

Misalnya kita mengambil keputusan investasi dengan data yang dikutip dari detik finance berikut, pada tanggal 16 januari 2015 harga emas per gram adalah 553.000 rupiah, harga ini naik 28.000 rupiah dibandingkan dengan harga pada tanggal 2 Januari 2015. Atinya dalam selang 2 minggu harga emas naik sebesar 5,3 %. Jika kita berpatokan dengan tren pada selang waktu 2 minggu ini saja, kemudian mengambil kesimpulan bahwa keuntungan investasi emas adalah 5 % per 2 minggu, maka kesimpulan itu bisa tidak valid.

Bahwa harga emas naik 5 % dalam 2 minggu itu bukanlah tren data, tetapi hanyalah fluktuasinya. Tentu saja fluktuasi akan menghasilkan data yang jauh lebih besar atau lebih kecil dari tren yang terjadi.

Andaikan saja berinvestasi emas itu akan menghasilkan keuntungan 5 % per 2 minggu atau 10 % per bulan tentu orang akan berbondong-bondong berinvestasi emas. Keuntungan 10 % per bulan tentu saja juga bukan keuntungan yang wajar. Oleh karena itu tren harus kita baca dalam jangka panjang, tidak bisa kita simpulkan dalam jangka 2 minggu saja.